page contents Sebuah Coretan Kerinduan untuk Ayah & Ibu yang Jauh Disana | SEBUAH CATATAN

Rabu

Sebuah Coretan Kerinduan untuk Ayah & Ibu yang Jauh Disana


“Bangun Nak, sudah subuh. Segera sholat dan siap-siap berangkat sekolah”. Begitulah ayah dan ibu membangunkan saya setiap pagi. Di sebuah rumah mungil sederhana, di kaki gunung Tangkuban Perahu.

Dengan penuh kesabaran beliau tetap saja menyayangiku, padahal  ketika itu banyak sekali yang kuperbuat melukai hati beliau dan selalu mengecewakannya !!!!

Ketika saya sudah bekerja, suatu saat saya pulang kampung, mengunjungi ayah bunda. Teringat dengan jelas saat itu ketika beliau aku ajak makan di sebuat restauran. Hal yang tidak pernah dapat kami lakukan sebelumnya, karena segala keterbatasan beliau. Wajah sejuk di balik kerudung dan wajah sederhana dibalut sebuah peci, itu tidak memesan menu yang aneh-aneh. Tetap saja beliau memilih jenis-jenis makanan sederhana yang beliau suka dan sering kami nikmati di rumah.


“Ayah, ibu, ayo pesen yang lain, yang banyak, yang enak, yang belum pernah dicoba, yang tidak ada di rumah”, begitulah kata saya. Saya hanya ingin membuat beliau bahagia, menyenangkan beliau berdua. Tiba-tiba Ibu berkata dengan mata berkaca-kaca: “


Ibu merasa kamu dan adik-adikmu nanti suatu saat tidak memerlukan ibu lagi. Kalian bisa membeli makanan enak dan dilayani. Kalian bisa menghidupi diri kalian sendiri. Kalian menjadi dewasa, kalian menjadi ayah dan ibu untuk cucu-cucu Ibu nanti. Semua bisa kalian lakukan sendiri. Kalian tidak perlu Ibu untuk memasak dan menyiapkan makan buat kalian.”


Ya Alloh, saya benar benar tidak menyangka sama sekali jika saat ibu repot, bersusah payah menyiapkan segala sesuatu untuk putra-putrinya merupakan hal yang sangat istimewa dan membahagiakan ibu.  


Kini ayah-ibu telah tiada. Saya selalu bertanya kepada diri sendiri setiap saat, setiap waktu: “Apa yang telah saya persembahkan untuk ayah ibu “pada usia saya sekarang ini hingga beliau dipanggil Yang Maha Mempunyai Hidup? Persembahan apa yang telah aku berikan ketika beliau kini sudah tiada?


Pernah suatu sore, saat hujan deras kami berbincang di ruang tamu. Saya ingin menanyakan sesuatu tapi tidak cukup punya keberanian untuk mengatakannya. lalu tiba-tiba ayah ibu berujar, seolah bisa membaca isi hatiku.   
“Kami sudah merasa bahagia nak, saat kalian lahir sebagai bayi yang lucu, kalian tumbuh menjadi besar, kalian menjadi juara di sekolah. kalian kini sudah besar, bekerja sendiri. Itu di antara hal-hal yang membahagian kami. Setiap kami melihat kalian bahagia kami juga merasa bahagia”.


Ya, setelah saya mempunyai seorang puta putri, saya mulai merasakan kebahagiaan yang ayah-ibu rasakan. memang sungguh bahagia. Bukan hanya demi menyenangkan putra-putrinya. Saya yakin meskipun beliau tidak sempat melihat cucunya lahir dan tumbuh menjadi besar, lucu, cantik, belia akan tetap mendampingi memperhatikan dam membimbing cucunya.
  Ya Robbana, berilah tempat yang terindah untuk ayah bunda di sisi-Mu. Titip rindu untuk beliau, Titip Ayah dan BundaKU.


Dengan merendahkan diri dan penuh sayang kepada beliau berdua, terimalah doa Saya:
Robbirhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” [Al Israa’:24]
Robbanaghfir lii wa lii waalidayya wa lilmu’miniina yawma yaquumul hisaab “Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” [Ibrahim:14]
Robbighfir lii wa li waalidayya wa li man dakhola baytiya mu’minan wa lilmu’miniina wal mu’minaati wa laa tazidizh zhoolimiina illa tabaaro “Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan.” [Nuh:28]
Robbighfir lii wa li waalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo “Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku dan kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” Salam Rindu teruntuk Ayah & Ibu Tercinta yang jauh disana


Salam Kerinduan dari anakmu untuk ayah & bunda di sana

Artikel Yang Berhubungan



20 comments:

Ferdinand mengatakan...

sama Sob.......emank mereka yg terbaik didunia......smoga terkabul sob do'a'y........I Love U both More than anything in yhis World(My Mom N Ayah gw)..... makasih Sob inspirasi pagi'y........

vie nasution mengatakan...

Mengharukan banget!!! aku pun sampai saat ini masih belum bisa memberikan apa2 kepada kedua orang tua ku!!! tapi aku selalu menjadi yang terbaik untuk beliau!!!

ina mengatakan...

setiap selesai sholat jg lupa mendoakan mereka
wajib, kudu, harus, muzti :D
hehehehehe

SM Biro Bangunan mengatakan...

Ya Allah...janganlah kau cabut nyawa hamba sebelum berkesempatan tuk membalas budi kepada kedua orang tua hamba, sayangilah mereka sebagaimana mereka telah begitu menyayangi hamba semenjak kecil.....

syahidaComputer mengatakan...

Amin .... Ya Robbal Alamin ... Aku juga berdo'a pada orang tuaku.
tidak ada yang bisa membalas tuntas amal budi kedua orang tua, walaupun kita membalasnya sampai ajal kita datang. Kita hanya bisa membantu mereka dengan menjadi anak yang sholeh....

tomo mengatakan...

Y Aloh...andai sajs ortuku masih ada sekarang.tapi sayang.Alloh telah mengambil mereka ketika umurku baru 8 tahun.jadi sedih deh aku dengan postingan kawanku ini

rahmatea mengatakan...

mengharukan....
jadi ingat juga orang tua yang sudah di panggil menghadap Allah swt....semoga mereka mendapat tempat yang layak di sisinya...amin.

Miawruu mengatakan...

sampe terharu bacanya T^T

Unknown mengatakan...

Sungguh kasih sayang kedua orang tua takkan mampu untuk kita membalasnya, hanya do'a yang bisa kita panjatkan untuk kebahagiaan mereka didunia dan diakhirat. Kisah yang sangat mengharukan mbak, mengingatkanku kepada kedua orang tuaku.

Annur Shah mengatakan...

Kash ornag tuua itu bagai gunung menjulang tinggi,,,,

yg pasti aku terharu

unieqblog mengatakan...

membaca artikel ini mataku berkaca-kaca teringat semua memori yang pernah terukir indah bersama bapak, aku pun jadi semakin rindu dan kengen atas nasehat-nasehat beliau. karena bapakku pun juga sudah di panggil Yang Maha Kholiq.

Aryadevi mengatakan...

iya sobat, orang tua adalah keramat bagi kita anak anaknya.

Anonim mengatakan...

Ikut terharu. I love you my parent...

power and hand tools mengatakan...

Nice artikel, oh ayah dan ibu disini anakmu yang tak bisa membalas jasamu, maafkan aku ayah dan ibu..

obat alami pendarahan lambung mengatakan...

menyentuh banget,,,
tiada yang lebih penting di dunia ini selain orang tua.
kebahagian mereka adalah segalanya buat saya,

penyakit jantung mengatakan...

artikel yang bagus,
jadi pengen ketemu mereka terus minta maaf pd mereka.

pengen sekali liat mereka senyum,

xamthone plus mengatakan...

gak ada yang lebih penting di dunia ini selain orang tua,,
saya sampai saat ini belum bisa membalas jasa-jasa mereka,kasih sayang meraka adalah kasih sayang paling sempurna,
I Love U mamah
I love U papah

obat epilepsi mengatakan...

orang tua yang selalu ngerti kita, menyayangi kita dengan tulus, dan merawat kita tanpa pamrih..
makasih ayah dan ibu , semoga kalian selalu bahagia

agen jelly gamat jakarta mengatakan...

jadi pengen ketemu sama meraka, orang tuaku yang jauh di sana
hehhe

obat herbal polip hidung mengatakan...

True that we don't know what our property until we lost it, but it is also true that we don't know what we ever had yet until we get it.
obat tradisional sinusitis

Posting Komentar